Salam Bunda, apa kabar nih? Kalau saya sedang happy karena akhirnya drama mencari bimbel online terbaik untuk anak sudah terlewati. Mau tahu bagaimana cerita serunya?
Mendekati ujian semesteran, saya sedang dibuat pusing keliling karena sebentar lagi bakal disodori dengan banyak soal yang dibawa ke rumah.
Memang sih saat ini sekolah anak sudah masuk offline setiap hari. Alhamdulillah sudah banyak berkurang kerempongan yang harus dihadapi. Nggak perlu lagi ada drama anaknya manyun karena harus setoran hafalan via Zoom atau video call.
Maklum anak sulung saya tuh tipenya introvert, lebih nyaman jika bertatap muka secara langsung daripada harus ngobrol lewat audio ataupun video. Sealiran sama bundanya sih kalau ini, hehe.
Nah, sejak tahun ajaran ini, anak saya sudah setingkat dengan kelas 4 SD (Sekolah Dasar) umum. Artinya anak saya harus mulai mempersiapkan pelajaran sesuai kurikulum nasional, selain mata pelajaran wajib yang ada di sekolah.
Dengan kata lain, mulai tahun ini anak saya sudah mulai aktif mengikuti Program Paket A. Sebuah program belajar kesetaraan untuk tingkat SD.
Contents
Kenapa Anak Menjalani Program Paket A?
For your information, sekolah anak saya tidak berada di bawah Dinas Pendidikan. Konsepnya semi homeschooling gitu deh.
Mata pelajaran yang ada disesuaikan dengan kurikulum yang ada di sekolah. Tetap ada mata pelajaran seperti Baca Tulis (Bahasa Indonesia), Berhitung (Matematika), Sains (IPA) dan Sosial (IPS).
Namun pelajaran-pelajaran tersebut dimodifikasi dan disesuaikan dengan kurikulum sekolah yang basic-nya berdasarkan Al Quran dan Hadits.
Nah, karena nggak di bawah dinas pendidikan, otomatis saat lulus sekolah nantinya si anak tidak akan mendapat ijazah yang dikeluarkan oleh negara.
Bagi orang tua yang menginginkan anaknya mendapat ijazah SD, maka harus mendaftarkan ke Program Paket A.
Beruntung sekolah memfasilitasi proses pendaftarannya, jadi saya nggak perlu pusing cari penyelenggara Program Paket A sendiri.
Tahun-tahun sebelumnya saya agak santai karena mata pelajaran wajib yang ada di sekolah anak cuma ada dua. Sekarang tiba-tiba harus mendampingi anak banyak mata pelajaran, rasanya seperti kembali ke masa-masa kerja di sebuah bimbingan belajar.
Bedanya yang dihadapi anak sendiri nih. Harusnya secara teori lebih mudah ya, karena ini anak sendiri, sudah tahu bagaimana karakter dan kesukaannya.
Namun nyatanya nggak juga. Mengajari anak sendiri justru jadi PR besar karena ada saja momen adu mulut.
Belum lagi kalau si anak merajuk dan banyak mengajukan negosiasi. Kebetulan juga sifat saya dan anak sulung yang mulai beranjak remaja itu 11-12, jadi malah sering bentrok, wkwk.
Puncaknya beberapa waktu lalu, saat anak pulang sekolah, ia membawa setumpuk soal yang harus dikerjakan. Saya terperanjat dong.
Saya pikir tuh kalau ikut Program Paket A nanti bakal ada terlebih sesi belajar tatap muka dulu, atau setidaknya disediakan modul pembelajaran. Jadi kan orang tua bisa membaca materinya terlebih dahulu baru disampaikan ke anak.
La ini mak bedhundug (tiba-tiba), ada soal datang dan harus dikerjakan dalam jangka waktu sepekan.
Setelah membaca soalnya sih, alhamdulillah saya masih ingat beberapa materinya. Walau beberapa di antaranya harus tanya dulu ke Mbah Google sih, hehe.
Persoalannya adalah bagaimana caranya membuat anak paham dengan materi-materi yang ada di soal. Sementara anak saya sama sekali belum pernah bersinggungan dengan mata pelajaran yang ada di Kurikulum Nasional.
Saat pertama kali anak saya menerima soal-soal tersebut, respon dia cuma geleng-geleng sambil berkata, “Aku nggak tahu maksudnya semua ini, Bun.”
Saya cuma bisa melas menatapnya. Dari semua mata pelajaran yang soalnya dibagikan, anak sulung cuma bisa mengerjakan Agama, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan.
Dari sinilah saya kemudian terpikir untuk mencari bimbingan belajar online untuk membantu dia memahami pelajaran yang ada di kurikulum nasional.
Kenapa Harus Mencari Les Online?
Mungkin Sahabat Bunda bertanya-tanya kenapa harus mencari les online, bukannya saya bekerja dari rumah, masa nggak bisa mengajari sendiri.
Apalagi saya pernah punya pengalaman bekerja di sebuah bimbingan belajar juga, harusnya lebih mudah dong membimbing anak.
Wokay deh, saya akan jabarkan alasan kenapa mencari les online.
Pertama, saya memang bekerja dari rumah, hanya saja mulai bulan ini saya memutuskan untuk bekerja secara full time pada sebuah media. Hal ini tentu saja berpengaruh pada kesibukan saya di rumah.
Kedua, saya memang pernah bekerja di bimbel, tapi zaman dulu kala. Sekarang saya tak lagi update dengan kurikulum terbaru. Sedangkan dari Program Paket A, saya juga nggak mendapat info sama sekali terkait kisi-kisi atau modul pelajaran.
Ketiga, saya butuh partner untuk mendampingi anak belajar sekaligus teman ngobrol tentang prestasi dan pencapaian anak. Jadi saya tahu sudah seberapa jauh anak belajar, materi mana yang belum dipahami anak dan harus diulang lagi saat belajar dengan saya, dsb.
Keempat, percayakan saja pada ahlinya. Memang katanya seorang ibu itu harus cerdas dan berwawasan luas, tetapi saya juga percaya bahwa memercayakan pendidikan anak pada ahlinya jauh lebih nampak hasilnya.
Bukan saya lepas tangan, saya tetap manajer pendidikan di dalam keluarga, tetapi manajer juga boleh cari asisten kan? Apalagi kalau asistennya staf ahli, manajer bisa sedikit selonjoran dan tinggal tambal sulam yang kurang saja, hehe.
Saya kira alasan-alasan di atas sudah cukup untuk menguatkan niat dalam mencari bimbingan belajar online terbaik.
Namun masalah kemudian kembali datang. Sejak pandemi bergulir di Indonesia, bimbingan belajar online tuh semakin menjamur.
Di sana sini promosi les online ini dan itu makin banyak. Jadi saya harus pilih yang mana dong?
Kemudian saya mulai menelusuri satu per satu media sosial dan website official dari banyak bimbingan belajar online. Saya juga melakukan wawancara teman-teman yang anaknya sudah belajar di bimbel online.
Akhirnya saya menemukan bimbel online terbaik!
Senangnya Bertemu dengan Bimbel Online Terbaik
Pasti Sahabat Bunda penasaran ya bimbingan belajar online terbaik itu yang mana? Apakah yang A, B, C, D atau Z?
Saking banyaknya ya tempat les online sekarang ini, pasti Sahabat Bunda yang sedang mencari partner belajar untuk anaknya juga puyeng kan menentukan mana bimbingan belajar online terbaik?
Nah, karena saya sudah menemukan bimbingan online yang sesuai dengan harapan, saya akan spill deh bimbel online terbaik menurut saya tuh yang mana.
Sudah siap untuk mendengar pengumuman penting ini?
1… 2.. 3… SINOTIF INDONESIA!
Yup, itulah bimbingan belajar online yang saya pilih sebagai partner mendampingi anak belajar. Mau tahu alasannya?
Baca cerita lengkap perjalanan menemukan bimbel online terbaik yang mengharubiru ya. Di situ saya bahas tuntas kenapa saya menjatuhkan pilihan kepada Sinotif. ***
Sinotif ini keren banget kak, ada garansi nilai pelajaran sekolah bakalan meningkat. Senang sekali rasanya kalo udah berhasil menemukan bimbel online buat anak kita ya kak.
Kayaknya kita samaan, ketika mengajar anak orang bisa sabar dan mudah tapi kalo mengajar anak sendiri rasanya susah amat.
Ponakan saya di Solo juga bersekolah yang seperti ini. Jadi sekolahnya di masjid seperti sekolah biasa (karena gedung baru dalam proses pembangunan) dan enggak ada kurikulum nasional. Akhirnya mesti ikut Program Paket A biar dapat ijazah SD nantinya. Tantang pasti buat anak dan orangtua ya, karena enggak dari kelas 1 belajarnya. Nanti saya infokan tentang Sinotif Indonesi buat bimbel online-nya biar engga sulit memahami lagi
Sangat berguna ini buat saya mba…
Karena anak sulung juga sepertinya harus homeschooling. Walaupun saat ini masih terdaftar di salah satu MI swasta.
Terimakasih infonya…
Wah toss Mba, samaan kita.
Anak saya juga saat ini kelas 4 di paket A. Untuk tipenya juga begitu. Lebih suka pembelajaran tatap muka saja.
.
Untuk setingkat kelas 8 bisa juga ya mba? Soalnya saya mulai kelimpungan ngajarin si kakak yang udah Deket lagi ujian paket B nih
Nah akhirnya ketemu deh bimbel online terbaik buat anak usia sekolah nanti aku inforkan deh ama kakak aku yag punya anak sekolah..secara dia pusing pilih bimbel online terbaik ..ya udah Sinotif ini bisa jadi pilihan ya
Aku menanti 3 tahun lagi supaya anak bisa ikut les Matematika Online
Penasaran dengan metode yang disampaikan sehingga membuat anak mengerti konsep