Search

Belajar Merayakan Cinta Setelah Menikah dari 5 Drakor Ini

merayakan cinta setelah menikah

14 Februari selalu identik dengan hari kasih sayang. Namun bagi pemeluk agama Islam, tidak ada tuntunan khusus untuk merayakan cinta pada tanggal tersebut. Selain karena latar belakang munculnya Valentine’s Day banyak simpang siurnya, bukankah seharusnya menunjukkan kasih sayang tidak harus terpatok pada satu hari saja?

Pentingnya Merayakan Cinta Setelah Menikah

Cinta terasa mewah saat kita menjalani hubungan pra pernikahan. Atau setidaknya beberapa bulan pada awal pernikahan. Namun ketika usia pernikahan semakin meninggi, tak jarang rasa jenuh melanda. Apalagi satu per satu konflik menghampiri, kemewahan cinta mulai tak nampak lagi.

Sahabat, apakah lantas kita harus menyerah saat cinta mulai terlanjur biasa dan tak lagi melahirkan ledakan-ledakan di dada? Bukankah pernikahan adalah ibadah terlama, maka sudah pasti tantangannya pun tak ada yang mudah?

Banyak orang yang telah menikah cukup lama menyepelekan pentingnya merayakan cinta. Katanya lebay dan hanya cocok buat pengantin baru. Padahal kalau pengantin lama masih berasa pengantin baru kan seru ya?

Merayakan kasih sayang dalam pernikahan tidak harus berwujud rutinitas alay ala zaman jahiliyah (baca: pacaran). Ya, meskipun kalau mau menjadikan itu salah satu cara untuk tetap meletupkan gairah rasa, nggak salah juga sih.

Saya dan suami pun sampai hari ini masih sering mengucapkan, “Selamat tanggal 17, sayang.” Kebetulan dulu kami mengucap janji nggak legal di atas jembatan tol pada tanggal 17 April 2004.

Dan entah kenapa tanggal itu lebih memorable daripada tanggal pernikahan kami yang digelar 4 tahun kemudian. Mungkin karena kami menikah di hari pertambahan usia saya, jadi rasanya kurang greget ya, hehe.

mencintai orang yang sama

Bulan depan mahligai pernikahan saya dan suami memasuki angka ke-13. Kalau dianalogikan dengan tumbuh kembang manusia, masih seumuran anak SMP kelas VII kali ya? Usia-usia remaja yang lagi senangnya mencari arah jati diri dan penuh dengan ego tinggi.

Bagaimana dengan pernikahan pada usia tersebut? Saya setuju dengan pendapat yang menyatakan bahwa di atas usia 10 tahun, pernikahan baru memasuki fase stabil tahap pertama. Bukan berarti setelah 10 tahun pasti dijamin langgeng.

Nggak juga sih. Nyatanya banyak juga pasangan yang bercerai saat usia pernikahan memasuki 20an, dan anak-anak sudah beranjak dewasa. Sepertinya sih mempertahankan cinta pada orang yang sama tidak melulu soal lamanya menikah. Namun bagaimana kuatnya usaha kedua belah pihak, suami dan istri, untuk menguatkan saling.

Pernikahan bukan kerja satu orang. Jika hanya ada satu orang yang berusaha lebih keras, maka kehidupan pernikahan akan jomplang. Sayangnya ada beberapa pasangan yang tak menyadari ketimpangan ini. Komunikasi yang tidak lancar biasanya jadi sumber awal konflik-konflik berikutnya.

Meski pernikahan di atas 10 tahun dianggap relatif aman, tetapi pada tahun-tahun ini biasanya kejenuhan juga mulai muncul. Karena kehadiran pasangan mungkin sudah terlampau biasa, hingga kadang mulai kehilangan makna.

Oleh karenanya merayakan cinta dengan cara-cara sederhana menurut saya tetap wajib dilakukan dalam pernikahan. Menurut sahabat bagaimana?

Daftar Drakor Bertema Pernikahan Wajib Ditonton

Sebelum membagikan tips untuk merawat dan merayakan cinta setelah menikah, saya mau mengajak sahabat Salam Bunda untuk belajar dari drakor bertema pernikahan berikut ini. Di antara banyak drama Korea bergenre family and marriage, jalan cerita 5 drama ini masih cukup nempel. Kebetulan salah satunya juga masih on going, jadi buat yang takut nonton banyak episode, cuzz tonton aja drama nomor 5.

drakor tema pernikahan

  1. Go Back Couple

Pernah trending pada zamannya, drakor yang menceritakan tentang pasangan suami istri bernama Choi Ban Do (Song Ho Joon) dan Ma Jin Jeo (Jang Na Ra). Mereka sudah menikah 10 tahun dan konflik semakin menjadi.

Ma Jin Jeo merasa suaminya tak pernah mengerti kondisinya, tak mau bantu-bantu pekerjaan rumah tangga dan tidak mencukupi kebutuhan keluarga. Sementara di sisi lain, Choi Ban Do merasa istrinya sangat egois dan tak mau memahami posisinya yang sedang sulit.

Hingga keduanya mendapat keajaiban untuk kembali ke masa lalu. Awalnya mereka mau mengubah masa kini, nyatanya keduanya justru menemukan makna cinta yang sempat hilang karena konflik yang tak dikomunikasikan dengan baik.

Gambaran the real marriage ditampilkan di drakor berjumlah 12 episode ini. Setiap episodenya terasa relate, bikin kita terbahak dan tersedu pada waktu bersamaan.

  1. Familiar Wife

Bercerita tentang seorang suami bernama Cha Joo Hyuk yang dimainkan oleh Ji Sung. Ia merasa istri yang dulu sangat dicintainya, Seo Woo Jin yang diperankan oleh Han Ji Min, kini berubah menjadi sosok yang berbeda.

Woo Jin yang dulu manis dan penuh kehangatan kini berubah menjadi monster yang hobinya marah dan ngomel setiap hari. Joo Hyuk mulai berandai-andai untuk memiliki kehidupan pernikahan yang berbeda.

Apalagi di saat bersamaan, ia bertemu dengan mantan gebetan yang terlihat begitu memesona. Terbersit dalam hati Joo Hyuk, “Coba aku nikahnya sama dia, pasti pernikahanku nggak semenyebalkan ini.”

Seperti apa akhirnya? Tonton sendiri ya, sahabat.

  1. 18 Again

Kalau yang ini masih cukup baru ya, saya yakin banyak yang menonton drama adaptasi dari film Hollywood ini. Konfliknya hampir mirip seperti Go Back Couple, bedanya di sini mereka tidak kembali ke masa lalu, tetapi sang suami secara ajaib terjebak pada tubuhnya di usia muda.

Dengan tubuh barunya, sang suami merasa bisa mengejar impian yang dulu harus ditinggalkan karena menikah muda. Namun pada akhirnya, ia justru menyadari betapa berartinya kehadiran istri dan kedua anaknya.

You should watch it with your hubby, sahabat. Saya nonton bareng suami dan sesenggukan bersama di beberapa episodenya.

  1. Birth Care Centre

Buat yang suka drama berepisode pendek, Birth Care Centre bisa jadi pilihan yang asyik. Masih masuk dalam kategori baru, bisa ditonton via Netflix.

Drama ini fokus pada konflik rumah tangga saat bayi mulai hadir di tengah-tengah keluarga. Beradaptasi dengan hormon istri yang berubah, mood swing istri karena ASI susah keluar, dan perubahan-perubahan lainnya yang jika tidak diantisipasi bisa berdampak buruk pada hubungan suami istri.

Meski temanya terkesan berat, dijamin sahabat bakal lebih sering tertawa terbahak-bahak saat menonton drakor ini. Drama yang bernuansa komedi, tapi tetap bermakna untuk dinikmati.

  1. Marriage Lyrics and Divorce Music

Masih on going nih, cuzz saja ke Netflix buat menontonnya. Pekan ini kalau nggak salah baru masuk ke episode ke-5.

Bercerita tentang 3 perempuan setengah baya dengan drama rumah tangganya masing-masing. Ada suaminya yang selingkuh karena istrinya nggak mau punya anak. Ada suami yang selingkuh karena istrinya tak pernah mau diajak couple time.

Dan ada satu suami yang dari luar terlihat sangat bertanggungjawab, tapi ternyata selingkuh juga. Bahkan selingkuhannya benar-benar tak terduga. Penasaran, tonton aja daah.

Ada yang pernah menonton salah satunya? Mana nih yang paling favorit buat sahabat?

Cara Mudah Merawat Cinta dan Mengatasi Kejenuhan

Dari judul-judul drakor di atas, ada garis merah yang menghubungkan kelimanya. Munculnya kejenuhan dan buntunya komunikasi menghadirkan masalah yang kemudian menjadi konflik utama pada drama tersebut.

Ada banyak cara untuk mengatasi kejenuhan dalam pernikahan. Saya yakin banyak artikel di blog lain yang juga telah membagikan hal-hal sejenis. Namun setiap pasangan pasti punya caranya masing-masing, dan ini jalan yang saya lakukan:

  1. Bersyukur

Ketika mulai muncul perasaan jengkel pada pasangan, entah itu karena perilaku buruknya yang tak jua kunjung berubah sejak awal pernikahan, ataupun karena nggak mau bantu-bantu pekerjaan rumah tangga. Janganlah langsung meratapi diri sendiri.

Di balik keburukan-keburukan pasangan yang tampak jelas di depan mata, kita perlu menyadari bahwa sebenarnya masih lebih banyak kebaikan yang mereka miliki. Sayangnya karena kita sudah terlampau jengkel, jadinya nggak kelihatan deh kebaikan-kebaikan itu.

Maka bersyukur adalah hal yang harus selalu dikuatkan setiap harinya saat menjalani pernikahan. Boleh jadi suami memang nggak bisa rapi, masih suka meletakkan handuk sembarangan, tapi ternyata dia masih tetap setia menjaga cintanya pada kita. Bukankah itu pantas disyukuri?

Suami mungkin belum mau ikut bantu pekerjaan rumah tangga, tapi dia mau bantuin kita menjaga anak-anak dan tetap berusaha memenuhi nafkah untuk keluarga sekuat tenaga. Bukankah hal tersebut juga layak disyukuri?

mensyukuri pasangan

Suatu waktu saya pernah mengikuti sebuah kajian. Pada kajian tersebut, ustazah pengampu meminta kami untuk menuliskan 20 keburukan dan kebaikan suami. Eng ing eng, ternyata nulis keburukan suami lebih mudah daripada membuat daftar kebaikannya. Terbukti betapa banyak istri yang kurang bersyukur terhadap suaminya ya?

Kalau sahabat Salam Bunda kira-kira bisa menuliskan berapa banyak kebaikan suami dalam waktu 5 menit nih? Ada yang berhasil menulis 50 kebaikan?

  1. Intens Berkomunikasi

Menurut saya, komunikasi adalah seni dalam menjalani hubungan, termasuk berumahtangga. Entah itu menjalani pernikahan diawali ta’aruf ataupun melewati masa jahiliyah terlebih dahulu, komunikasi tetap harus dijaga.

komunikasi efektif dengan pasangan

Komunikasi yang tak dibangun dengan baik perlahan akan menghancurkan pondasi. Muncul ketidakpercayaan, ketidakpuasan, kemarahan dan kejengkelan. Dan ketika satu per satu konflik yang awalnya sepele tidak dikomunikasikan dengan baik, akan berujung pada meledaknya bom waktu.

Dalam pernikahan saya, ngobrol dengan topik bebas adalah cara sederhana merayakan cinta yang harus dilakukan setiap hari. Entah itu ngobrolin pekerjaan suami, proses blogging saya, ngeghibahin tetangga (eh, wkwk), perkembangan anak-anak, rencana hari tua ataupun hal-hal sepele tentang oppa Korea ini itu.

Terbiasa ngobrol sepele dengan pasangan akan memudahkan kita saat butuh ngobrol masalah yang lebih berat. Nah, sudah ngobrol sama suami belum hari ini?

  1. Bergandengan Tangan dan Say I Love U

Berhubung bahasa cinta saya dominan pada physical touch, bergandengan tangan dan dipeluk oleh suami sudah menjadi hal sederhana yang membahagiakan. Sementara suami memiliki bahasa cinta lebih ke quality time. Makanya kalau saya sedang terlampau fokus dengan suatu aktivitas, sampai lupa memenuhi kebutuhan nongkrong bersama doi, bisa manyun noh, wkwk.

mengenal 5 bahasa cinta

Saying I love u juga bisa menjadi cara sederhana merawat cinta pada pasangan. Buat yang belum biasa mungkin terdengar lebay. Namun sesekali mengucapkannya bisa menghadirkan gejolak yang berbeda lo. Berasa balik lagi ke masa-masa pengantin baru, cobain aja  kalau nggak percaya.

  1. Sudah Mencium Pasangan Hari Ini?

Saat menulis ini, saya tiba-tiba ingat sebuah adegan dalam film Teman Tapi Menikah 2. Yaitu saat Ayu dan Dito berkonsultasi ke seorang bidan. Mereka sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja.

Ayu terlampau baper dengan kondisi di awal kehamilannya. Dito merasa Ayu berubah menjadi monster yang mengerikan dan tak dikenalnya sama sekali. Bidan yang akan menangani kelahiran bayi Ayu dan Dito menanyakan pada keduanya, “Kapan terakhir kali kalian berciuman?”

manfaat berciuman

Ayu dan Dito kemudian saling berpandangan. Barulah tersadar betapa selama ini mereka sudah jarang menghabiskan waktu untuk bermesraan. Hingga terlampau fokus pada keburukan satu sama lain.

Berciuman bisa menjadi cara merayakan cinta yang sederhana dan menyenangkan. Pasangan yang berciuman secara halal bisa menumbuhkan perasaan cinta yang lebih baru, kuat, indah dan tulus, serta  kebahagiaan yang sederhana. Saat kedua orangtua bahagia, anak-anak pun tumbuh menjadi manusia-manusia yang penuh cinta.

  1. Berkegiatan Bersama

Jangan hanya nguber me time, sahabat. Kita pun perlu menjadwalkan couple time. Berdua saja tanpa ada anak-anak.

Susah dong, kan anak-anak masih kecil.

Nggak juga kok, kita tetap bisa mengagendakan couple time tanpa harus ke luar rumah. Misal, saat anak-anak sudah terlelap tidur, kita bisa ngopi atau nonton drakor bareng suami. Atau buat yang suka masak dan berkebun, kuy sesekali ajakin suami untuk bikin kue atau menanam cabe bersama.

berkegiatan bersama pasangan

Semakin banyak waktu yang dihabiskan bersama suami, semakin sering kita membuka obrolan dengannya, kita bisa semakin mengenal pribadinya lebih baik lagi.

Suami dan kita sama-sama makhluk yang terus bertumbuh. Selalu ada perubahan yang mungkin terjadi. Sejatinya menikah adalah proses adaptasi sepanjang masa. Tanpa saling, tanpa kolaborasi, dan tanpa komunikasi, proses merayakan cinta tak akan berjalan dengan lancar.

Usia 13 dalam pernikahan jelas masih unyu-unyu jika dibandingkan dengan anniversary bu Lillah dan Pak One yang ke-22. Sebetulnya saya dilarang ikutan challenge merayakan cinta yang beliau selenggarakan di whatsapp group The Cupuers – Blogspedia, tapi sengaja sudah memasukkan tema ini di blog plan dalam rangka untuk ikut berbahagia atas pernikahan dua guru saya yang istimewa.

wedding anniversary bunda lillah

Semoga Bu Lillah dan Pak One selalu harmonis, langgeng dan bahagia hingga kelak kembali berkumpul di jannah-Nya. Pengen deh mendengar kisah kasih keduanya. Pasti banyak inspirasi dan wejangan yang bisa diambil dari perjalanan kedua insan inspiratif ini.

Akhir kata, semoga semua sahabat Salam Bunda dilimpahi kebahagiaan bersama pasangan halalnya. Selalu sakinah, mawaddah, warohmah. Selamat merayakan cinta setiap harinya!

One Reply to “Belajar Merayakan Cinta Setelah Menikah dari 5 Drakor Ini”

  1. Aky says: February 14, 2021 at 11:13 pm

    Wah baca ini bener bener deh rasanya jadi pengen segera praktek wahaha
    Aku termasuk yg selalu ngefans dengan pasangan mba Marita dan pak Martin ini, rasanya kayak nemu pasangan impian gitu.

    Apalagi tipsnya yang buat merawat cinta untuk mengatasi kejenuhan, aku selalu penasaran sama kedua orangtuaku yang sampai skrng masih romantis. Dan waktu baca ini aku jadi tahu apa yg selama ini kedua orangtuaku lakukan hehe

    Belajar bgt dari kunjungan kali ini, gimana merayakan cjnta dari sudut pajsang orang yg sudah lama menikah, baarakallah mba Marita dan pak Martin.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*